Selasa, 31 Januari 2017

Tantangan Hari ke -3



Tantangan 10 hari
Berkomunikasi produkstif

Namanya Ghaly, usianya menginjak 7 tahun pada bulan Februari. Sulung dari 3 bersaudara ini termasuk anak yang berotak kanan, penuh imajinasi dan sangat pandai menggambar. Masya Allah... Namun, Ghaly anak yang sangat peka perasaannya, suka disayang, senang dipuji dan sangat tidak menyukai ketidakadilan.  Jika ada anak yang teraniaya, maka otomatis dia langsung menjadi pembela kebenara. Hehehe...

Namanya Ghaly, kalau dia memanggil, kami harus menjawabnya dan paling sebal kalo didiamkan.  Paling senang dengan ayam goreng dan kue barongko.  Dan kalau sudah menggambar, jangan diganggu karena dia akan tenggelam dengan dunia warna warninya.

Hari ini, Ghaly tidak kesekolah karena demam dan sakit kepala. Tapi, meskipun kurang enak badan, namun Ghaly tetap bermain "lawan-lawan" ala Ultraman dengan adiknya, Rakha.  Nah... disinilah sulitnya untuk berkomunikasi produktif dengan Ghaly, karena dia anak yang usil bin jahil.  Tak bosan-bosannya saya sebagai ibunya melerai  dan memperingatkannya agar berhenti memukuk beneran, karena adiknya ada asma dan badannya kurus.

Tidak gampang memang untuk merubah dari kalimat tidak produktif menjadi kalimat produktif yang notabene selama ini sering dipakai pada percakapan sehari-hari.  Namun, jika sudah niat, insya Allah sedikit demi sedikit bisa diperbaiki.

Untuk kasus di atas, saya lebih menjelaskan kondisi kesehatan adiknya sambil menatap matanya dan mengalihkan ke permainan lainnya yang juga menarik, misalnya main tebak-tebakan, ataupun bercerita tentang planet yangs saat ini lagi digemarinya.

Percakapan kami pada saat itu,
Ibu (I) : "Dulu ibu pernah main lawan-lawan dengan Puang Yaya (kakak ibu, red) dan gara-gara itu tangannya tercakar dan berdarah".
Ghaly (G) : "Sakit Bu?"
I : "Iya, pasti sakit.."
G : " Ibu sedih?"
I : "Iya, ibu sedih dan menyesal dan tidak mau lagi main lawan-lawan beneran"
G : "Kalo begitu saya juga tidak mau begitu"
I : "Tidak masalah bermain nak, tapi jangan sampai memukul keras. Nanti kalo Ghaly kelas 2, Ghaly mau masuk karate?"
G : "Iya, ibu " (sambil tersenyum)...


Alhamdulillah.....


#hari3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Minggu, 29 Januari 2017

Tantangan hari ke - 2


Tantangan 10 hari
Berkomunikasi produktif


Masih dalam tantangan 10 hari di hari ke - 2. Kali ini saya mencoba bergeser untuk berkomunikasi efektif dengan suami saya.  Dalam pernikahan, memang sulit untuk menyatukan 2 pikiran yang berbeda dengan 2 latar belakang yang berbeda, 2 karakter berbeda, 2 didikan berbeda dan 2 kultur yang berbeda. Tidaklah semudah membalikkan telapak tangan meleburkan semua ego, kebiasaan, dan prinsip yang tidak sama... Sungguh....tidaklah mudah...



Dari materi kelas matrikulasi bunda sayang, menjelaskan bahwa Komunikasi dilakukan untuk MEMBAGIKAN yang kutahu kepadamu, sudut pandangku agar kau mengerti, dan demikian pula SEBALIKnya.  
Komunikasi menjadi bermasalah ketika menjadi MEMAKSAKAN pendapatku kepadamu, harus kau pakai sudut pandangku dan singkirkan sudut pandangmu. 
Pada diri seseorang ada komponen NALAR dan EMOSI; bila Nalar panjang - Emosi kecil; bila Nalar pendek - Emosi tinggi
Komunikasi antara 2 orang dewasa berpijak pada Nalar.

Namun....sekali lagi dalam prakteknya sungguh tidaklah mudah. Dan jika selama ini apabila ada masalah dengan pasangan, saya lebih banyak diamnya dengan harapan suami akan paham, mengerti, membujuk dan meminta maaf. Ternyata oh...ternyata tindakan seperti itu bisa dikategorikan bahwa saya masih mengedepankan emosi ketimbang nalar, padahal komunikasi produktif untuk orang dewasa selayaknya mengedepankan Nalar daripada emosi, dasarkan pada fakta/data dan untuk problem solving.

Bismillah.... Hari ini kita coba... Belanja bulanan berdua di Carefour. Membahas apa saja yang dibutuhkan dan tidak begitu diperlukan. Membahas soal kesehatan anak-anak di rumah.. Berusaha untuk tidak mengedepankan dan mengharuskan yang saya mau, merundingkan dulu, tanya pendapat pada suami...

Hari ini Makassar hujan sepanjang hari, namun hati kami tetap cerah.  Semoga hari-hari ke depannya bisa seperti itu. Walaupun ada halangan rintangan, beda pendapat dan silang sengketa semuanya dapat terselesaikan dengan baik dan semakin mendewasakan jiwa kami untuk senantiasa bersinar walaupun hujan badai mendera. Aamiin

#hari2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tantangan hari ke 1

Tantangan 10 hari
Berkomunikasi produktif

Bismillahirrahmanirrahim....

Tugas pertama ini saya lebih menitikberatkan pada komunikasi
dengan sendiri. Kenapa?? Karena musuh terberat dari setiap manusia adalah dirinya sendiri. Mengatasi rasa malas, rasa bosan, ego yang tinggi, tidak mau dianggap enteng, dan berbagai penyakit hati lainnya.

Sebenarnya setiap orang paham bahwa setiap fikiran dapat melahirkan kata dan setiap kata adalah doa, namun pada kenyataannya terkadang kita tidak mampu mengerem fikiran negatif yang berseliweran di kepala, mulai dari rasa cemas, was-was, kemungkinan-kemungkinan dan sebagainya.

Demikian pula halnya dengan diri saya yang senantiasa berfikir jauh diluar cakrawala, membayangkan hal-hal yang akan terjadi kemudian. Namun, kebanyakan yang muncul pada akhirnya pikiran negatif. Bagaimana seandainya begini, bagaimana jika sekiranya begitu... Bla...bla...bla...

Beberapa hari terakhir sejak dimulainya kelas bunda sayang, dengan niat dan bismillah saya berusaha untuk memulai hari dengan fikiran positif dan kata-kata positif. Daaaaaan... Alhamdulillah...ternyata dunia ini menjadi begitu indah dan penuh warna warni. Hehehe lebay...

Tapi benar-benar dapat membuat ujung bibir sepanjang hari tertarik ke atas :).
Semoga bisa tetap semangat dan istiqomah... Aamiin

#hari1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip