Rabu, 31 Agustus 2016

Teori Hidupku II



Masih dari facebook... Masih dari lanjutan Teori Hidup I.... dan masih dengan diriku yang senantiasa mencari jati diri...


Teori Hidupku II

Hidup terkadang sangat indah seperti lukisan pelangi diangkasa yang memberikan kita tangga untuk mendaki ke surga. Namun tidak jarang pula menghimpit sampai2 untuk bernafas pun susah. Dan mungkin tidak ada manusia yang hidup tanpa terjangan masalah. Like me, you, them, today, yesterday n maybe tomorrow. Who knows? Hidup mengajari kita berbagai makna dan arti dalam mencapai kebahagiaan. dan kebahagiaan sejati tatkala semua masalah dapat dihadapi dengan bijak….

- Oneal-
Makassar, 13 Mei 2016



Selasa, 30 Agustus 2016

Teori Hidupku


Lagi ngubek note di facebook, dapat tulisan jadul waktu masih gadis... Lumayan bisa liat perbandingan pola pikirku waktu itu dengan yang sekarang. Masya Allah, ternyata dari dulu memang sudah suka merenung, tafakur dan senantiasa bersyukur dengan sensasi nikmat dan kesuilitan yang diberi oleh Allah.  
Cekidotttttt.....

Teori Hidupku

Rangkaian peritiwa terjadi terus-menerus, berseliweran disekitar kita dan semuanya akan berlalu dan menjadi sesuatu yang terlupakan suatu saat. saudaramu lulus sarjana, temanmu lagi jatuh cinta, ayahmu pensiun, tetanggamu punya mobil baru, bencana alam di TV dan berjuta kejadian lainnya.

Tapi dengan aktivitas yang menggunung, kita seringkali tidak sempat untuk menoleh dan melihat kejadian tersebut dengan sungguh2. hanya menjadi pajangan dan numpang lewat sejenak dalam kamus hidup kita. padahal sebenarnya hal itulah yang membuat hidup kita lebih berwarna dan semerbak. Dulu waktu baru tamat kuliah n lagi gencar2nya cari kerja, aku sering ngomong sama sahabatku, bahwa hidup ini seperti televisi, banyak serinya, banyak tipenya. ada yang hitam putih, ada yang warna. dan aku mau televisi yang berwarna, slim, flat dan yang paling canggih!!!…. memang sih kedengarannya mengada-ada, tapi hidupkan dibangun dari mimpi2 dan pemikiran. kalo di pikiran sudah kerdil, gimana realisasinya?? ya kan??

Kembali ke beragam peristiwa tadi.. sejatinya, kita istirahat sejenak dari berbagai kepenatan dunia, duduk tafakur menikmati indahnya alam, ciptahan Yang Maha Kuasa, sujud bersimpuh mengharap damai dan keridhaan Sang Khalik. Karena dengan kasih sayang_Nya jualah sehingga kita masih bisa bernafas dan berdiri di muka bumi ini. kejadian-kejadian yang ada hanyalah disetting sedemikian rupa, agar kita ingat dan kembali pada_nya.

Sebagai manusia yang berfikir, manusia hendaknya menjadikan aktivitasnya menjadi sesuatu yang berguna dan ladang amal bagi kehidupan di akhiratnya kelak. dan adapun peristiwa-peristiwa tadi, mau baik, buruk, sedih, gembira, memalukan, aneh, lucu, dsb akan terasa lebih indah jika kita menikmatinya dan mampu memetik hikmah dari kejadian yang ada. bener loh, kesedihan pun akan menjadi lebih indah dan eksotik jika kita mampu mengelolanya lebih baik, bahkan bisa memicu kekuatan bawah sadar kita untuk tetap fight dalam menjalani hidup. Karena semuanya akan menjadi kisah klasik yang akan menjadi warna dalam catatan biografi kita.
 
Salam


-Oneal-
Makassar, 12 Mei 2009 


Kamis, 25 Agustus 2016

Let's do together......!!!!

Bismillah.....

Aktifitas padat dan berulang sehari-hari kadang membuat tubuh dan pikiran menjadi penat.  Tuntutan pekerjaan di kantor yang menumpuk ditambah kewajiban sebagai ibu rumah tangga yang wajib melayani kebutuhan suami dan anak-anak juga dapat memperberat beban seorang IRT yang nyambi jadi abdi negara.

Salah satu cara membuang penat dan melepaskan keluh kesah, selain kepada Allah swt, pasangan, juga dapat dilakukan dengan menulis.  Menulis adalah kegiatan yang sering dikerjakan oleh setiap orang, di sekolah, di kantor, di rumah.... di kertas, di papan, di media sosial, bahkan di hatimu..... eeeeaaaaa.  Percaya atau tidak, namun menulis dapat memberikan relaksasi pikiran...

Aktifitas "menulis" sudah lama kulakoni, tepatnya waktu SMP,   yang dimulai dari menulis diary, membuat lagu, hingga membuat naskah kabaret yang sudah sering dipentaskan.  Boleh dibilang, tiada hari tanpa menulis.... Namun, entah mengapa sejak menikah dan memiliki 3 orang anak, hasrat untuk menulis seolah menguap dan menghilang.

Beruntung di Institut Ibu Profesional (IIP) Sulsel terbuka kesempatan untuk melatih dan mengasah kemampuan menulis bagi ibu-ibu luar biasa di Rumah Belajar (Rumbel) Menulis.  Seolah gayung bersambut, tak menyia-nyiakan kesempatan ini, mengorek kembali nalar-nalar yang terkubur untuk kembali mampu mengolah inspirasi kehidupan menjadi untaian kata sarat makna. Bersama-sama membangun koneksi tanpa merasa yang satu lebih mahir dari yang lain... bersama-sama mengamati fenomena sosial dan dinamika tumbuh kembang anak... bersama-sama berkomitmen menjadi ibu profesional yang bahagia serta mampu membahagiakan keluarga.... daaaann......bersama-sama menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi sesama....

Aamiin.....





Senin, 22 Agustus 2016

Ayoooo Banguuuunnnnn Oneal...!!!

Yup.... "BANGUN".....
Bangun dari tidur panjang kemalasan.... malas bergerak, malas berfikir, malas bersosialisasi dan malas-malas lainnya...

Yup...IT'S ME...
Terbuai dengan zona nyaman sehingga membuat tidak kreatif dan inofatif... Tidak ada gairah untuk berubah jadi lebih baik, padahal waktu berlalu semakin cepat, umurpun kian menua...

Yup.... IT'S OVER...
Waktunya untuk bangkit... Memulai aktivitas sebagai Ibu Rumah Tangga yang bahagia mendidik anak-anak sesuai dengan fitrahnya.... Bertenaga pada saat ke kantor tanpa ada keterpaksaan dan intimidasi karena pekerjaan tidak kelar-kelar... Dannnnn.... senantiasa berusaha jadi manusia yang paling banyak manfaatnya bagi alam semesta.... jadi istri sholehah bagi suami, jadi ibu yang bijaksana buat anak, jadi anak yang berbakti bagi orang tuaku tersayang, dan jadi pegawai yang bertanggungjawab terhadap semua pekerjaan kantor yang dibebankan di pundakku....
Aamiin

Bismillahirrahmanirrahim.....
Waktunya bekerja untuk kebahagiaan dunia dan akhirat

Makassar, 22 Agustus 2016