Selasa, 30 Agustus 2016

Teori Hidupku


Lagi ngubek note di facebook, dapat tulisan jadul waktu masih gadis... Lumayan bisa liat perbandingan pola pikirku waktu itu dengan yang sekarang. Masya Allah, ternyata dari dulu memang sudah suka merenung, tafakur dan senantiasa bersyukur dengan sensasi nikmat dan kesuilitan yang diberi oleh Allah.  
Cekidotttttt.....

Teori Hidupku

Rangkaian peritiwa terjadi terus-menerus, berseliweran disekitar kita dan semuanya akan berlalu dan menjadi sesuatu yang terlupakan suatu saat. saudaramu lulus sarjana, temanmu lagi jatuh cinta, ayahmu pensiun, tetanggamu punya mobil baru, bencana alam di TV dan berjuta kejadian lainnya.

Tapi dengan aktivitas yang menggunung, kita seringkali tidak sempat untuk menoleh dan melihat kejadian tersebut dengan sungguh2. hanya menjadi pajangan dan numpang lewat sejenak dalam kamus hidup kita. padahal sebenarnya hal itulah yang membuat hidup kita lebih berwarna dan semerbak. Dulu waktu baru tamat kuliah n lagi gencar2nya cari kerja, aku sering ngomong sama sahabatku, bahwa hidup ini seperti televisi, banyak serinya, banyak tipenya. ada yang hitam putih, ada yang warna. dan aku mau televisi yang berwarna, slim, flat dan yang paling canggih!!!…. memang sih kedengarannya mengada-ada, tapi hidupkan dibangun dari mimpi2 dan pemikiran. kalo di pikiran sudah kerdil, gimana realisasinya?? ya kan??

Kembali ke beragam peristiwa tadi.. sejatinya, kita istirahat sejenak dari berbagai kepenatan dunia, duduk tafakur menikmati indahnya alam, ciptahan Yang Maha Kuasa, sujud bersimpuh mengharap damai dan keridhaan Sang Khalik. Karena dengan kasih sayang_Nya jualah sehingga kita masih bisa bernafas dan berdiri di muka bumi ini. kejadian-kejadian yang ada hanyalah disetting sedemikian rupa, agar kita ingat dan kembali pada_nya.

Sebagai manusia yang berfikir, manusia hendaknya menjadikan aktivitasnya menjadi sesuatu yang berguna dan ladang amal bagi kehidupan di akhiratnya kelak. dan adapun peristiwa-peristiwa tadi, mau baik, buruk, sedih, gembira, memalukan, aneh, lucu, dsb akan terasa lebih indah jika kita menikmatinya dan mampu memetik hikmah dari kejadian yang ada. bener loh, kesedihan pun akan menjadi lebih indah dan eksotik jika kita mampu mengelolanya lebih baik, bahkan bisa memicu kekuatan bawah sadar kita untuk tetap fight dalam menjalani hidup. Karena semuanya akan menjadi kisah klasik yang akan menjadi warna dalam catatan biografi kita.
 
Salam


-Oneal-
Makassar, 12 Mei 2009 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar