Minggu, 30 Oktober 2016

NHW #2

NICE HOME WORK #2

“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”

a. Sebagai individu
- Sholat di awal waktu
- Berdzikir dan berdoa setelah sholat
- Sholat rawatib sebelum/setelah sholat fardhu
- Sholat dhuha setiap hari
- Sholat tahajjud minimal 1x seminggu
- Dzikir pagi petang
- Baca al-quran 1 lembar per hari
- menghafal juz 30 1 ayat per hari yang belum dihafal
- Menyelesaikan tugas kantor

b. Sebagai istri
- Membuat rumah bersih dan rapi
- Lebih disiplin dalam segala hal di rumah. Ex: jam makan, main, dll
- Lebih perhatian terhadap suami
- Tampil menarik di hadapan suami

c. Sebagai ibu
- Tidak memarahi/mencubit jika anak berbuat salah
- Mendampingi anak bermain di rumah
- Mendampingi Ghaly melajar membaca dan baca wafa setiap malam
- Mendongengkan anak minimal 3x setiap minggu
- Membuat tugas harian anak sesuai umurnya.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Dulu dan sekarang

Melihat fenomena teknologi yang semakin canggih memang bikin takjub namun terkadang membuat kita geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, jaman saya SD teknologi informasi yang ada masih televisi, radio dan telepon rumah. Surat kabar dan majalah masih merajai bisnis media. Satu-satunya saluran tv yang ada yaitu TVRI... RCTI dan SCTV muncul di tahun 1989 dan 1990 dengan hari ulang tahun yang sama, yaitu 24 Agustus. Selanjutnya satu per satu saluran TV nasional bertambah; TPI, indosiar, AnTV, Trans TV, TV7, global TV, dll. Dalam perjalanannya, stasiun TV juga mengalami dinamika. Ada yang berganti nama, berganti pemilik, bersatu dalam perusahaan yang sama, dll...dll.
Dulu, kalo orang sudah punya antena parabola, itu sudah sangat sangat keren.. karena tidak semua orang bisa beli. Tapi lama kelamaan hampir semua orang memilikinya. Coba liat ke desa, hampir semua orang ber parabola meskipun rumahnya, maaf, hampir roboh....
Kembali ke masa kini... lonjakan teknologi luar biasa pesatnya. Kalau dulu mau menghubungi keluarga yang jauh paling bantel lewat telepon by interlokal di wartel, sekarang tinggal tekan nomor hp/telpon, sambil baring pun komunikasi sudah terhubung. Bahkan kini, wajah dan aktivitas kita bisa terpantau lewat hp. Rasa kangen bagi yang LDR-an bisa terobati dengan banyaknya fasilitas yang disediakan, misalnya videocall, line, skype, dll...dll...
Saking canggihnya teknologi, orang-orangpun tergerak untuk semakin kreatif memuaskan pelanggan.
Gojek misalnya, aplikasi ini tercipta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mobilitasnya. Selanjutnya karena pangsa pasar yang semakin meningkat, maka ditingkatkan pula menjadi go car dan go food. Khusus go food, konsumen yang menginstalnya termanjakan dengan aplikasi ini. Mau makan tapi lagi mager alias malas gerak, go food sangat membantu. Tinggal buka hp, pilih tempat makan, pilih menu... sim salabim dalam waktu yang tidak lama, makanan yang diidamkan muncul di depan mata....

Ya... beginilah realita sekarang.. waktu yang dirasa semakin cepat, pekerjaan yang serasa tiada habisnya, jalanan yang semakin macet, daaaan nafsu makan yang semakin besar akibat banyaknya foto-foto makanan berseliweran di media sosial. Hal ini menyebabkan manusia kian membutuhkan relaksasi sejenak dan "me time" yang bisa membuatnya santai sejenak. Akibatnya apa? Rasa malas melanda..
Seperti saat ini lagi malas masak dan maunya makan bakso bang yus... oke... oke mari pesan di mas go food. Cuuuussssss

Tulisan yang ga jelas endingnya, ga boleh baper, lagi malas berpikir ^_^

#OWOP
#rumbelmenulisiip
#iipsulsel

Minggu, 23 Oktober 2016

NHW #1

NHW #1 ADAB MENUNTUT ILMU

1. Jurusan ilmu yang saya pilih pada madrasah kehidupan ini adalah lingkungan hidup

2.Alasan terkuat yang membuat saya ingin fokus pada jurusan tersebut adalah 1) Saya kuliah di jurusan kehutanan dan kerja di ementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2) Saya sangat mencintai lingkungan, kebersihan dan keasrian. 3) Saya ingin dunia bisa lebih indah dengan pepohonan. 4) saya bercita2  anak keturunan saya masih bisa menikmati udara bersih

3. Strategi menuntut ilmu yang saya rencanakan di bidang tersebut adalah dengan memulai dari diri sendiri dan memperlihatkannya ke anak, sehingga timbul kesadaran dan akhirnya dengan senang hati mencintai lingkungan. Contoh paling kecilnya dengan membuang sampah di tempat sampah, meminimalisir sampah plastik dan menanam pohon.

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap yang saya perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut adalah dengan mencari sumber2 ilmu alternatif penggunaan aktivitas rumah tangga. Misalnya mendaur ulang limbah rumah tangga, menggunakan lembaran sebelah dari kertas kantor, menggunakan popok kain dan pembalut kain. Walaupun tidak mudah melaksanakannya, mengingat aktifitas yang padat dan godaan akan kemudahan menggunakan yang dijual bebas, namun paling tidak sedikit demi sedikit bisa diterapkan.

Senin, 17 Oktober 2016

Selamat Jalan Tante Tersayang

Angin bertiup kencang.... daun-daun Angsana juga berguguran, tersapu colekan hujan di awal bulan Oktober. Jiwa-jiwa yang beku tak berhenti komat-kamit melafazkan syahadat membantu jiwa lainnya yang terbujur di pembaringan.....

Malam ini 5 Oktober 2016, kami bersaudara, bersepupu dan tante-tante sedang berjuang membantu memuluskan jalan tante tertua kami dalam menghadapi sakratul mautnya, sebelum beliau dijemput malaikat pencabut nyawa.....

Sedih tak berujung.... tangis senantiasa terselip diantara untaian kalimat tauhid dan doa - doa agar beliau dimudahkan sakratul maut dan diberkahi dengan khusnul khotimah. Walaupun sakit tak terkira yang beliau rasakan, tapi tak sedikitpun waktu yang disiakan tanpa menyebut 'Laa ilaaha illallah....Muhammadarrasulullah"....

Masya Allah.... Lidah yang mulai menebal tak menyusutkan beliau untuk mengalunkan nama Allah... Meski suara tak lagi sempurna, namun gerakan lidah dan bibir tak bisa memungkiri bahwa ada persaksian dari hamba Allah yang berharap memperoleh Magfirah dan ampunan Allah di sisa nafasnya...

Innalillahi wa inna ilaihirrojiun... "Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati" (QS. 3 : 185)
Hari Rabu, 5 Oktober 2016, pukul 23.30 WITA, telah berpulang kerahmatullah tante kami, orangtua kami Hj. Andi Darmawati Ladju. Hilang sudah segala penderitaan yang selama ini beliau rasakan, Terbebas pula segala sakit yang menghinggapinya.  Sampai nafas di ujung lidah, Alhamdulillah tak berhenti asma Allah terucap. Tak ada koma, tak ada linglung, hanya kesadaran yang nyata yang tampak di depan mata. Beberapa jam sebelum belau wafat, masih sempat sholat magrib dan isya, masih sempat menggunting kuku dan meminta kami membacakan yasin. Yaa Allah, semoga beliau khusnul khotimah. Ampunilah dosa-dosanya dan terimalah seluruh amal ibadahnya. Aamiin

----------------------

Duhai Allah.... betapa berat yang namanya sakratul maut... Betapa sakitnya ruh dicabut dari raga yang selama ini seiring sejalan... Dan betapa beruntungnya manusia yang mendapatkan rahmatmu sehingga di ujung hidup masih Kau berkenan memberinya kemampuan untuk bersyahadat.

Pada hari berpisahnya ruh dengan raga, tak akan ada lagi gunanya harta, tak menolong lagi yang namanya pangkat, kekuasaan, dan gelar kebangsawanan. Hanya amal kebajikan yang mampu menolong.... Hanya kedermawanan Allah semata yang mampu menyelamatkan manusia dari dahsyatnya peristiwa ini....

Kita yang masih hidup di dunia ini masih tanda tanya, bagaimana kelak akhir hidup kita. Semoga kita semua tergolong orang-orang yang beruntung yang senantiasa ingat kepada Allah sampai di penghabisan nafas, dikaruniai khusnul khotimah dan dimudahkan sakratul maut hingga waktu perjanjian hidup kita telah habis....

- Insyaa Allah-

#OWOP
#rumbelmenulisIIP
#IIPSulawesi