Kamis, 14 Mei 2020

Jurnal Minggu ke-2 Kelas Kupu-Kupu



Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah sudah dipekan ke 2 dengan status Makassar masih PSBB.

Untuk pekan pertama alhamdulillah dapat mentor dan 1 mentee. Tapi di pekan ke 2, malah dapat tambahan mente, yaitu Bunda Dyah Widi Subekti dari Cilacap Jawa Tengah. Alasan dari Bun Dyah baru melamar menjadi mentee Saya adalah karena beliau sempat melamar ke beberapa mentor, namun tidak direspon sama sekali setelah ditunggu beberapa hari dan juga beberapa kali ditolak menjadi mentee dan mentor. Dan diputuskan untuk 1 Hari dipergunakan untuk perkenalan Dan selanjutnya melanjutkan tahap ke 2, yaitu self assessment




MENTOR

Untuk pekan ini, Saya dan Mbak Aisyah memutuskan melakukan video call via messenger dan dilaksanakan pada hari Senin, 11 Mei 2020.

Adapun tahapan yang akan dilakukan di pekan ke 2 tahap Kupu-Kupu telah dibuatkan resume oleh mbak Aisyah sebagai berikut :

1. Buat assesment diri sendiri apakah ilmu ini adalah skill baru atau teknik baru ✅
2. Sebutkan tantangan terbesar yg dihadapi✅
3. Share hal tersebut dalam sebuah video/foto dan berikan kepada mentornya✅ _atau videoc langsung juga boleh_
4. Mentor juga akan melakukan hal yg sama✅
5. Saling terbuka utk menentukan apakah program kedepan masih mentor-mente atau permentorship _(belajar bersama)_✅
6. Membuat jadwal untuk membuat obrolan video *boleh menggunakan aplikasi apa saja* ✅
7. Isi jurnal pekan ini
❤ menilai tingkat keahlian masing2
❤ mengungkapkan rasa bertemu dengan pasangan✅

🌸🌸🌸

Setelah kami membahas masalah tantangan, kendala dan self assessment, akhirnya kami mengerucut pada kesimpulan bahwa kami akan menjadi peer mentoring. Saling berbagi informasi dan ilmu terkait mind map kami yaitu manajemen waktu. Saya membutuhkan ilmu bullet journal, sedangkan mba Aisyah membutuhkan ilmu penerapan aplikasi Trello.



MENTEE

1. Fita Rahmat

-  Self assessment


  • Telah mengenal aquaponik, hidroponik Dan berkebun konvensional. 
  • Sudah pernah ikut seminar berkebun yang narasumbernya penulis buku hidroponik 
  • & punya bukunya meski baru baca sekilas. 
  • Pernah mengikuti kulwap berkebun IP kaltara. 
  • Ikut grup Facebook hidroponik. Jadi sudah liat proses hidroponik & aquaponik sehingga tahu bedanya.


- Tantangan dan kendala


  • Belum pernah serius praktek, setelah seminar hidroponik langsung beli first kit berkebun baru sampai menanam benih, tumbuh tunas dimainin anak-anak jadi gagal berkebun karena waktu itu rumah belum ada halaman sama sekali cuma teras full keramik.
  • Dan setelah pindah ke rumah yang ada halaman samping dan depan rumah, berkebun dimasukkan sebagai proyek keluarga. 
  • Untuk kendala yang mungkin bakal dihadapi adalah kehadiran siput dan lintah yang dikhawatirkan bisa merusak tanaman.



2. Dyah Widi Subekti

- self assessment


  • Sudah cukup  lama mengenal aquaponik dan teman-temannya (hidroponik, hidroganik, vertiminaponik) .
  • Punya buku tentang hidroponik,
  • Sering menonton video-video tentang aquaponic yang ada di YouTube. 
  • Suami juga mengikuti grup FB seputar topik tersebut.
  • Untuk ikannya sendiri, suami pernah belajar langsung ke peternak.


- Tantangan dan kendala


  • Qadarullah baru sekarang datang kesempatan untuk merealisasikan minat di bidang agro ini.Jadi intinya, sudah belajar tapi belum punya pengalaman.


  • Dalam mind map, dituliskan salah satu topik utama agribisnis. Tapi dalam T30 kemarin yang ditekuni topik pengasuhan anak, karena dipikir baru bisa berkebun nanti saat si ayah libur panjang di bulan Juni-Juli. Qadarullah lagi, dengan adanya Corona, libur jadi lebih awal meski tetap WFH.
  • Mengingat ketahanan pangan keluarga sangat urgent di masa krisis ini, maka keluarga beliau membulatkan tekad bahwa inilah saatnya memulai. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, keluarga beliau ikhtiar belajar beternak ikan dan menanam sayuran dengan sistem aquaponik.
  • Kendala yang mungkin bakal dihadapi adalah kehadiran belalang yang dikhawatirkan bisa merusak tanaman.



#jurnalke2
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional

Jumat, 08 Mei 2020

Jurnal Minggu ke-1 Kelas Kupu-Kupu



Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi rabbil Aalamiin... Masih bisa bertahan di kelas Bunda Cekatan. Pekan ini memasuki fase Kupu-Kupu muda. Kupu-Kupu yang masih belajar terbang setelah sebulan berpuasa selama bertapa di fase kepompong.

Tugas Kali ini adalah menjadi mentor dan mentee. Bagi Saya, ini adalah tugas yang sangat menantang. Karena selama ini senantiasa berada di fase Aman zona nyaman dengan tidak pernah berpartisipasi dalam membagi ilmu yang dimiliki.

Rasa tidak percaya diri sempat membebani fikiran, apakah Saya bisa, apakah Saya mampu?? Apa potensi terbesar yang Saya miliki dan layak dibagi ke orang lain? Setelah merenung dan akhirnya mengerucut ke bidang aquaponik. Ilmu baru yang sudah Saya dan suami tekuni dalam 1,5 tahun belakangan ini. Aquaponik ini pula yang telah Saya jadikan project keluarga dalam  komunitas IP dan membuat video presentasi. Sebenarnya masih ada ilmu yang bisa Saya bagi yaitu tentang yoga dan aplikasi Trello buat pemula untuk pembuatan to-do list. Tapi keputusan akhir tetap ke aquaponik.

Sempat tidak yakin bakal ada yang melamar menjadi mentee. Tapi alhamdulillah malah ada 4 yang mendaftar, walaupun belakangan hanya 1 yang bertahan.



🌺🌺🌺🌺🌺

Mentee

Bunda yang bertahan adalah Bunda Fita Rahmat dari IP Jakarta. Seorang working mom dengan 4 orang anak yang bersemangat berkebun dan mendalami ilmu aquaponik. Why?? Karena Salah satu fungsi dari berkebun adalah menghilangkan stress, sesuai dengan mind map nya dalam Manajemen Emosi.

Banyak kesamaan yang kami miliki, setelah berkenalan lebih dalam. Mba Fita demikian Saya memanggilnya adalah seorang ASN di Kementerian Keuangan Dan Saya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kami sama-sama suka hiking dan tracking, pernah mendaki gunung, mind map sama-sama di manajemen emosi, puasa kelas kepompong juga sama-sama puasa menahan marah. Dan yang jadi tempat pelampiasan marah biasanya ke anak 😒.

Alhamdulillah kami saling me support, saling mendukung dan saling menyemangati dalam memainkan peran kami sebagai ibu. Dan setelah perkenalan seminggu ini, Saya merasakan kedekatan dengan beliau. 😍😍


Mentor

Waktu memilih mentor yang sesuai dengan mind map, Saya sempat bingung memilih yang Mana. Semua mentor memiliki ilnubyang luar biasa. Kalo bisa memilih malah Saya mau dimentiring dalam segala bidang. Tapi Bu Septi hanya memberikan kesempatan 1 orang mentor. Dan mentor yang Saya pilih adalah Bunda Aisyah Fitriana Nurhasanati Admaja dari IP Samkabar.

Mbak Aisyah ini Saya kenal di kelas Ulat-Ulat di rumah Uluwatu dan manajemen emosi. Paling cepat progressnya dalam Penerapan bullet journal walaupun baru mengenal selama beberapa bulan.

Alasan Saya memilih bullet journal adalah agar bisa lebih tertata dalam memanage waktu dan rencana yang sudah ditulis bisa dilaksanakan. Insya Allah..


#jurnalke1
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional