Senin, 08 Januari 2018

Tantangan hari ke - 3 # 11



Bismillahirrahmanirrahim


Presentasi hari ke -3 menghadirkan kelompok 3 (Bunda Adinda Siti Faridah dan Bunda Subaeda). Tim ini menampilkan sisi fitrah seksualitas anak yang dikemas dalam 2 outline materi, yaitu :

A. Fase Perkembangan Seksual pada Anak usia Dini

Bunda mari kita kenali perkembangan seks pada anak terlebih dahulu

_1. Usia 0-2 tahun, fase Oral_
Pada fase oral, kepuasan seksual ada di daerah sekitar mulut. Menyadari hal ini, iklan makanan sangat memanfaatkannya untuk menarik perhatian konsumen. Apabila fase ini tidak berkembang dengan normal maka anak pada usia remaja biasanya akan menggigit kukunya atau tetap mengedot.

_2. Usia 2-3 tahun, Fase Anal_
Saat fase anal, daerah kepuasan seksual berada di daerah sekitar anus. Di masa ini anak mulai merasa kepuasaan pada saat belajar toilet training. Apabila fase ini tidak berkembang dengan normal maka beberapa orang lebih menyukai anal seks baik pada wanita maupun homoseksual.

_3. Usia 4-6 tahun, Fase Phallic_
Dimana fase phallic, anak mulai mengenali perbedaan jenis kelamin. Saat ini, anak mulai bermain dengan alat kelaminnya sehingga mendapatkan kepuasan seksual. Sebagian besar anak-anak, seringkali setelah masa bayi, kadangkala menemukan kenikmatan ketika organ genitalnya dirangsang, tetapi jangan dipahami perilaku ini sebagai aktivitas 'seksual' sebelum mereka memasuki masa remaja.

B. Cara mengenalkan seks pada Anak usia Dini


๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’

*B. Cara mengenalkan Seks pada Anak*
Bagaimana caranya mengajarkan hal ini setelah anak berusia di atas satu tahun? Inilah triknya:

๐Ÿฌ Ajak anak mengenali bagian tubuhnya, dan jelaskan fungsi setiap bagian dengan bahasa sederhana. Katakan bahwa tubuhnya adalah karunia yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik.

๐ŸฌBangun kebiasaan positif. Misalnya, tidak berganti baju di tempat terbuka, tidak pipis di sembarang tempat, dll.

๐ŸฌTanamkan pentingnya menjaga organ tubuh tertentu, seperti alat vital, dari sentuhan orang lain. Tentu saja, disertai penjelasan sederhana yang bisa  ia terima dan mengerti dengan baik.

๐ŸฌBiasakan anak berpakaian sesuai identitas kelaminnya sejak dini. Banyak kelalaian orang tua untuk hal ini. Mereka membuat anak perempuan menjadi tomboy dan anak laki-laki menjadi feminin. Dalam kondisi ekstrem, anak bahkan bisa mengalami kebingungan identitas seksual.

Dengan cara diatas, kita bisa mengajak anak dengan cara:
๐ŸฐPerbanyak waktu bersama anak
Pada dasarnya, di rentang usia ini anak memang belum bisa menjaga dirinya sendiri, jadi sebaiknya anak lebih banyak bersama orangtua.

๐ŸฐPancing Cerita
Sejak usia ini, biasakan anak untuk selalu bercerita dan mengungkapkan apa saja yang ia rasakan, lihat atau alami.

๐ŸฐTentang Tubuh
Ajarkan bahwa tubuhnya berharga. Minta anak untuk mengenakan pakaian yang cukup menutupi sekitar paha dan kemaluannya. Anak harus menjaga dan memelihara dirinya dengan baik. Katakan kepada anak, ”Jangan lupa ya Sayang, badan Adek ini sangat penting. Jadi tidak sembarangan orang boleh pegang atau elus elus badan Adek , ya, ngerti kan?”

๐ŸฐTiga Jenis Sentuhan
Teori tiga jenis sentuhan ini sudah sering digaungkan. Sekadar mengingatkan, ini dia 3 jenis sentuhan yang sebaiknya segera Anda ajarkan pada anak dimulai dari balita:

_- Sentuhan yang baik/boleh (menyentuh dari bahu ke atas atau dari lutut ke bawah)_

_- Sentuhan yang membingungkan (menyentuh bagian badan dari mulai dari bahu sampai lutut)._

_- Sentuhan yang buruk (menyentuh bagian tubuh yang ditutup pakaian, yaitu paha, dada, alat kelamin, vagina atau penis)_

๐ŸฐAjarkan Anak Berani
Orangtua perlu mengajarkan anak untuk berani mengatakan, “Ini badanku, punyaku!"

๐ŸฐKenali Bahasa Tubuh Anak
Untuk orangtua, kenali bahasa tubuh anak, sehingga bisa segera mendeteksi bila ada sesuatu yang tidak biasa.

๐ŸฐAjarkan dengan Nyanyian
Agar lebih mudah diingat dan dicerna, ajarkan nyanyian tentang pendidikan seks sejak dini berupa lagu, seperti lagu pelangi-pelangi yang liriknya diubah menjadi: “Ini tubuhku..kan kujaga slalu, Tak boleh disentuh ..tak boleh di ganggu..Hanyalah ibuku dan hanya diriku, yang boleh melihat atau menyentuh.”

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ
Tanya jawab :

Pertanyaan yang muncul hampir sama, dari Bunda Ririn terkait dengan Fase anal, usia 2-3 thn.
Kepuasan yang bagaimana ? Apakah berlama-lama di toilet saat bab?

******
Pada fase anal ini berkaitan dengan anak ketika buang hajat besar.Jadi dia menikmati ketika dia sedang buang hajat melalui anus.Dan ternyata pada fase anal ini ada hal lain yang anak pelajari
 Ego dasar anak sudah mulai terbentuk, ketika dia melakukan proses toilet training, dia menahan ego nya untuk langsung buang hajat, karena dia tau ada tempatnya

Menurut Freud "Orang tua mengenalkan tuntutan tersebut melalui latihan kebersihan (toilet training), yaitu usaha sosialisasi nilai-niai sosial pertama yang sistematis sebagai upaya untuk mengontrol dorongan-dorongan biologis anak."

Jadi ketika dia bisa melewati proses toilet training, fase anal juga akan ikut terlewati


Selanjutnya Bunda Eli juga menambahkan pertanyaan yang hampir sama yaitu :
Saya masih ingat, anak pertama saya pernah suka sekali memegang  kelaminnya pada fase phallic, lupa usianya...
Waktu itu rasanya belum banyak pengetahuan jadi dianggap tidak boleh dan berusaha  supaya anak tidak kebiasaan...

Nah kira-kira apa sebaiknya yang  harus dilakukan  jika menghadapi kondisi seperti ini๐Ÿ™

 *****
Itu masih normal bunda @⁨Eli๐ŸŒนSerliana⁩  tetapi setiap dia melakukan hal tersebut, beritahukan saja secara perlahan, jangan juga langsung dilarang karena secara umum mulai usia 2 tahun hingga 5 tahun, anak-anak  mulai penasaran dengan bentuk dan fungsi genitalnya

Pada umumnya fase falus telah berakhir pada usia 6 tahun. Kalau pun terdapat variasi, mungkin berlangsung sampai usia 7-8 tahun.

Tahap latensi berkisar antara usia 6 sampai 12 tahun (masa sekolah dasar). Tahap ini merupakan masa tenang seksual, karena segala sesuatu yang terkait dengan seks dihambat atau didepres (ditekan). Dengan kata lain masa ini adalah periode tertahannya dorongan-dorongan seks dan agresif. Selama masa ini, anak mengembangkan kemampuannyabersublimasi (seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah, bermain olah raga dan kegiatan-kegiatan lainnya) dan mulai menaruh perhatian untuk berteman (bergaul dengan orang lain).

๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ’

Sumber:
https://m.detik.com/health/read/2013/12/02/153237/2429967/775/kenalilah-fase-perkembangan-seksual-anak-anak-anda

www.parenting.co.id/balita/cara+mengenalkan+seks+pada+balita

nova.grid.id/Keluarga/Anak/Lakukan-7-Cara-Pendidikan-Seks-Untuk-Anak-Balita-Ini-Sebelum-Terlambat?page=1

http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-2.html




Bunda Sayang
Level 11
Tantangan 10 hari


#Tantangan10hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#FitrahSeksualitasAnak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar