NHW#4 telah selesai dibuat dan fokus tetap di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, lebih spesifik lagi ke bidang pengelolaan limbah sampah. Nah...kebetulan nemu artikel tentang sampah palstik dan pengolahannya, so...daripada nanti lupa, mending dicopaskan saja. cekidot....
Jenis-Jenis Plastik
1. PETE/PET
Ini
merupakan tanda yang sering ada pada produk berbahan plastik seperti
botol air mineral, botol jus dan hampir semua botol minuman lainnya. PET
singkatan dari Polyethylene Terephthalate. Tanda ini umumnya berbentuk
segitiga dengan angka 1 ditengahnya. Disarankan untuk tidak menggunakan
botol jenis PETE secara berulang alias hanya untuk sekali pakai.
Sangat tidak disarankan juga menggunakan botol jenis ini untuk menyimpan
air hangat apalagi panas, karena mengakibatkan lapisan polimer botol
meleleh dan alhasil mengeluarkan zat karsinogenetik yang bisa berdampak
pada penyakit kanker jangka panjang.
2. HDPE
Tanda HDPE juga sering ada pada barang berbahan plastik seperti botol
susu, tupperware, galon air minum dll. HDPE singkatan dari High Density
Polyethylene. Biasanya tanda HDPE diberi angka 2
ditengahnya, berbeda dengan PETE yang diberi angka 1. Jenis botol ini
lebih kuat, keras dan lebih tahan terhadap suhu tinggi dibanding jenis
PET.3. V/PVC
Jenis plastik ini paling sulit di daur ulang. Biasa ditemukan pada
plastik pembungkus dan botol. Tanda ini diberikan angka 3 ditengahnya.
Hati-hati, reaksi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik
cukup berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4. LDPE
Low Density Polyethylene diberi angka 4 pada simbol. Contoh yang
menggunakan bahan ini plastik tipe cokelat yang biasa dipakai tempat
makanan, plastik kemasan dan botol yang lembek.
5. PP
Jenis ini biasa digunakan pada botol tranpsparan yang tidak jernih.
Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya penembusan uap rendah,
stabil terhadap suhu tingga dan ketahanan terhadap lemak. Logo PP diberi
angka 5 ditengahnya. Disarankan carilah jenis barang berbahan ini (kode
5) untuk menyimpan kemasan makanan dan minuman.
6. PS
PS ini disimboli dengan angka 6. Umum digunakan sebagai tempat makan
styrofoam, tempat minum sekali pakai dsb. Disaranakn untuk menghindari
bahan jenis ini karena berbahayabagi kesehatan otak dan mengganggu
hormon estrogen pada wanita (bermasalah reproduksi) serta sistem syaraf.
Ini disebabkan sulit didaur ulang.
7. OTHER
Ini
tertera logo bertuliskan OTHER berangka 7 ditengahnya. Biasa ditemukan
pada tempat makanan dan minuman contoh botol minum yang suka dibawa
ketika olahraga, suku cadang mobil, komputer, alat elektronik dsb.
Umumnya proses penghancuran sampah memiliki lama waktu yang berbeda :
1. Styrofoam butuh 5 bulan
2. Plastik kemasan 50-80 tahun
3. Kantong plastik 10-12 tahun
4. Botol plastik tidak dapat diperhitungkan
Cara Pengolahan Limbah Plastik
Setidaknya ada 2 cara pemanfaatan limbah plastik yaitu reuse (pemakaian kembali) atau recycle (daur ulang).
1. Reuse
Umumnya rumah tangga di Indonesia sering memanfaatkan limbah plastik untuk pemakaian kembali.
Seperti wadah cat untuk pot bunga.
2. Recycle
Limbah plastik juga bisa dimanfaatkan untuk membuat produk kerajinan
seperti tas. Pemanfaatan limbah plastik daur ulang umumnya dilakukan
oleh industri. Proses daur ulang plastik di Industri umumnya meilputi
langkah-langkah berikut :
- Sortir (pemilahan sampah)
- Pemotongan (memperkecil ukuran)
- Pencucian
- Pengeringan (menguapkan air pada suhu tertentu)
- Pemanasan (material dilelehkan pada suhu 200 derajat celcius)
- Penyaringan (Lelehan plastik akan berbentuk silinder panjang kemudian dipotong-otong)
- Pendinginan (material dilewatkan pada air dingin)
- Pencetakan/penggilingan (pencetakan bijih plastik menjadi lelehan kemudian dibentuk seperti mie berdiameter 4 mm)
- Pembungkusan & pemeriksaan (pembungkusan material kering dalam karung plastik dan diperiksa)
- Produk plastik
Limbah plastik pun ternyata bisa dijadikan BBM seperti yang dilakukan
siswa-siswi SMK Negeri 3 Kota Madiun, Jatim. Satu kg limbah plastik bisa
jadi 1 liter BBM dan caranya cukup sederhana. Berikut caranya :
- Pertama, kumpulkan limbah plastik kemudian dicacah. Bisa berupa limbah botol bekas air minum atau botol sampo (plastik).
- Hasil cacahan plastik kemudian dimasukkan ke dalam tabung penyulingan. Tabung tersebut dipanaskan pada suhu 250 - 400 derajat Celcius.
- Alat pembakaran bisa dibuat dari bekas tabung gas elpiji. Fungsinya sebagai tabung pembakar (pemanas).
- Tabung pemanas dihubungkan ke pipa penyulingan yang terhubung dengan tabung penadah uap atau hidrokarbon.
- Uap yang dihasilkan dari pembakaran didinginkan sampai cari dan mejadi minyak.
- Setelah itu, jernihkan untuk membedakan mana yang menyerupai bensin dan minyak tanah.
Nilai oktan BBM dari limbah plastik ciptaan SMK tersebut telah mencapai
84-85 %. Hanya saja nilai oktan Premium itu mencapai 87-88% dan
Pertamax 92-92%. Sedikit lagi menyamai premium. Hasil BBM dari limbah
plastik ini sudah pernah dicoba untuk bahan bakar menjalankan motor dan
mobil dan hasilnya "work", kendaraan bisa jalan. Hanya saja RPM mesin
masih naik turun. Oleh karena itu, BBM ini perlu disuling kembali guna
mengurangi kadar air, hingga kualitasnnya semakin baik.
Sumber : http://www.ekspedisiilmu.web.id/2015/10/2-cara-mengolah-sampah-plastik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar