Senin, 14 November 2016

Sebuah Proses

Semua manusia berproses. ada yang berproses ke arah yang lebih baik, dan ada yang sebaliknya berproses ke arah yang lebih buruk.  Nasib manusia tidak ada yang tahu. tak ada yang bisa menebak akhir kesudahan hidupnya, apakah menjadi manusia yang berbahagia atau malah jadi paling sengsara. Tidak ada jaminan seorang ustadz sekalipun bakal memperoleh surga yang luasnya seluas langit dan bumi, pun demikian dengan seorang penjahat kelas kakap, koruptor, teroris atau jaringan narkoba internasional bakal berakhir di neraka yang bahan bakarnya dari manusia... Naudzubillah....

Hidup itu sejatinya sebuah proses. Dan dalam proses tersebut, disitulah manusia tersebut dinilai oleh Sang Maha Perkasa... Apakah ada unsur riya, takabur, ujub, sombong atau ikhlas. Hanya manusia itu sendiri dan Sang penciptanyalah yang tahu. Manusia lain hanya bisa menilai secara subyektik sesuai dengan kadar pengamatannya. Orang lain hanya melihat luarnya, namun hal yang mendasari dilakukan proses itu mereka tidak tahu. Jadi, tak usahlah terlalu mendengar "apa kata orang", tak usahlah terpengaruh dengan persangkaan orang. Jangan biarkan perasaan orang mempengaruhi perasaanmu.... Biarkan dirimu yang berkuasa menentukan sikapmu hari ini, menjadi ceria, lapang dan bahagia.

Kembali ke nasib manusia, banyak yang tampak di depan mata kita orang-orang yang dulunya bergelimang maksiat tapi menjelang akhir hidupnya bertaubat dan senantiasa berada di jalan Allah.. Lihat saja Gito Rollies sang rocker Indonesia, atau Freddy Budiman yang sudah dieksekusi mati karena kasus narkoba. dan tak sedikit kisah di jaman Rasulullah yang menggambarkan sahabat Nabi pun bukan jaminan diakhir hidupnya akan selamat. contohnya Ubaidillah bin Jahsy yang pernah menyelamatkan kehidupan agamanya sampai-sampai hijrah ke Habasyah. namun karena kecintaannya kepada khamar membuatnya berpindah ke agama nasrani sampai di akhir hayatnya.

Olehnya itu, janganlah langsung mencap seseorang itu hina, jelek, kafir dan menganggap diri kita lebih baik dari mereka itu.  Ataukah mengagung-agungkan dan menjadi penggemar seseorang karena dia itu baik, dermawan, dan agamanya baik. Tak ada jaminan mereka semua di akhir mendapatkan khusnul khotimah. Olehnya itu, mintalah terus "hidayah" kepada Allah, walaupun selama ini kita sudah berjilbab syar'ii, tidak suka gibah, senantiasa bersedekah, sudah ikut pengajian. Karena jika Allah sudah memberi hidayah, maka Allah akan mengampuni hambanya dan membawanya ke pintu surga. Wallahu Alam...


* Tulisan ini sebagai pengingat buat saya pribadi yang masih penuuuuhhhh dengan dosa dan kesalahan, masih jauh dari kesan muslimah sejati.  Tapi hidup itu sebuah proses dan semoga saya berproses ke arah kebaikan dan berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari. Aamiin..


#OWOP
#rumbeliipsulsel
#iipsulsel


Tidak ada komentar:

Posting Komentar