Selasa, 10 Maret 2020

TAHAP 8 BEKAL UNTUK BUDDYKU





Bismillahirrahmanirrahim


Pekan ini adalah pekan terakhir dalam kelas Ulat-Ulat. Alhamdulillah selama 8 pekan berjuang mengumpulkan makanan untuk bekal nanti saat bertapa di fase kepompong.

Pada tahap akhir ini, Kita diperintahkan mencari buddy, teman spesial atau apalah namanya. Teman berbagi makanan untuk bekal selama 30 Hari kedepan. Alhamdulillah tidak butuh waktu yang lama untuk mendapatkan jodoh seorang buddy.





Namanya Tri Astuti dan kupanggil Mba Tri dari IP Karawang. Doi panggil Aku Kak Nelly ☺️. Perkenalan berlanjut dengan saling mengeluarkan rasa dalam sebuah untaian curahan hati. Masya Allah... Banyak permasalahan yang sama kami alami. Dan yang dibutuhkan adalah bagaimana mengelola emosi ketika menghadapi masalah. So, Aku pun memberikannya hadiah terkait Hal yang dibutuhkannya.



1. Manajemen Marah Ala Rasulullah



2. Menghadapi Toxic People




3. Manajemen Marah


NOTULENSI Kuliah Telegram Keluarga Manajemen Emosi "Inside Out Family"
Pemateri: Siti Sa'diah (Praktisi Ruqiah)

1. PENYEBAB MARAH
Marah bisa di picu oleh rasa capek, lelah, sakit, lapar, banyak kerjaan menunggu, rumah
berantakan, sibling rivalry (persaingan saudara), anak rewel, ngantuk, kecewa, jarang
ibadah (kurang ingat Allah Subhanahu wa Ta'ala), innerchild, mudah tersinggung, gangguan
jin.
Marah adalah bentuk dari emosi amarah yang di keluarkan oleh seseorang.
Amarah adalah dorongan nafsu dalam batin untuk berbuat kurang baik.
Sahabat bertanya kepada Rasulullah Shollallahu 'Alaihi wa Sallam:
“Siapakah orang yang gagah di antara kalian?”
Mereka menjawab: ”Orang yang tidak bisa dibanting oleh orang lain.” Beliau berkata, “Bukan
itu, orang gagah adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah“.
(HR. Muslim dan Abu Dawud).

Kita boleh marah seperti halnya senang, sedih karena perasaan marah merupakan fitrah
yang di berikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Marah yang tidak boleh:
1. Menyakiti tubuh baik diri sendiri atau orang lain
2. Memaki (memberi label buruk)
3. Merusak
4. Membentak/Teriak

Pengalaman kami dalam mengikuti beberapa workshop tentang manajemen marah di
antaranya menurut Pak Asep Haerul Gani dalam WS Forgiveness Therapy kita bisa
membedakan marah:
a. Saat ada pemicu marah, kita bisa bersikap langsung marah atau dapat menguasai
diri saat marah ini biasanya terjadi karena nafsu amarah yang ada pada diri kita.
Kami akan memberikan tips dan trik untuk menyalurkan emosi marah dari hasil
sharing pengalaman dan pengetahuan kami di keluarga Manajemen marah A.
b. Saat ada pemicu marah, kita tidak bisa menahan amarah, spontan langsung marah
tanpa bisa mengendalikan emosi negatif tersebut.
Ada 2 kemungkinan yang terjadi karena innerchild dan gangguan jin.

KORBAN MARAH
Yang sering menjadi korban marah adalah anak-anak, suami, adik, kakak, orang tua,
teman.

3. TIPS DAN TRIK MENYALURKAN EMOSI MARAH
● Konsep Diri
Kadang kalau keseringan marah, orang sekitar kita menyebut kita Pemarah atau bahkan
kita sendiri yang bilang "Saya ini Pemarah", maka label tersebut akan melekat pada diri kita.
Maka kita harus mempunyai konsep diri/label diri yang baik agar sikap kita juga baik, karena
konsep diri akan menjadi sugesti dalam diri kita.
Contoh:
Saya ibu yang baik, istri yang baik, kakak yang baik, adik yang baik, anak yang baik,
teman yang baik.
Saya bukan Ibu Pemarah, saya hanya belum bisa menguasai diri saat marah.
● Belajar mengenali tanda marah, saat mulai terasa jantung berdetak kencang
karena ada sumber yg memicu amarah
a. Tarik napas dalam-dalam. Setelah itu, langsung tahan napas. Saat menahan napas,
biarkan perut mengembang terisi udara.
Perut harus mengembang, kalau tidak nanti tahan napas di dada dan justru membuat kita
sesak napas.
b. Diam sejenak dan fokus apa yang membuat amarah kita bangkit (lapar, capek, anak
rewel, sibling rivalry, rumah berantakan, dll)
c. Dengarkan pre fontal cortex (pikiran sehat) atau hati nurani kita, misalnya dalam hati
berkata "Jangan marah, bagimu surga"
d. Hindari atau menjauh dari sumber pemicu amarah (me time)
e. Ta'awudz, istighfar, ingat kematian, membaca surat Alfatihah, Ayat kursi, Annaas, Alfalaq,
Alikhlas, dzikrullah yang lain
f. Ambil posisi lebih rendah. Jika berdiri maka duduk, jika duduk maka berbaring
g. mandi atau wudhu
h. Menangis
i. Menulis yaitu menyalurkan apa yg kita rasakan saat marah menjadi tulisan
j. Bercerita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atau orang yang kita percaya, misal curhat
kepada suami
k. Memaafkan diri sendiri dan orang lain
l. Berdo'a minta perlindungan dari kejahatan diri sendiri
Artinya: Ya Allah, aku memohon petunjuk kepada-Mu untuk selurus-lurus urusanku, dan aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan nafsuku.
(HR. Ahmad)
m. Berikan pertanyaan pilihan kepada anak/adik/kakak/orang tua/teman/suami terhadap
respon kita.
Misal anak bercanda yang ujung-ujungnya berantem, maka ibu bisa bertanya:
"Anak-anak kalian mau bunda senyum, marah, atau ikut kalian bercanda?"
Pengalaman kami anak akan memilih hal yang positif, karena mereka tidak mau melihat
ibunya marah.
n. Membuat kesepakatan bersama
Contoh: Kesepakatan dengan anak mengenai waktu bermain di luar rumah, jika melanggar
maka anak mendapatkan hukuman sesuai kesepakatan bersama
o. Sedekah
p. Menyalurkan energi emosi marah dengan menggambar atau mewarnai
q. Menyalurkan energi emosi marah dengan beres-beres rumah
4. KENDALI SAAT TERLANJUR MARAH
1. Kendalikan diri sendiri
2. Jangan memaksakan pembicaraan
3. Minta maaf
4. Sampaikan dan dengarkan
Metode pukul rangkul jika marah pada anak:
- Lakukan segera setelah kondisi tenang
- Temui dan rangkul (peluk) anak
- Lihat apakah ada bekas diarea tubuh akibat tindakan kita
- Tanyakan pada anak apakah merasa sakit

Menghadapi Anak Marah
Menghadapi anak marah (tantrum) dengan Komunikasi Baik Benar dan Menyenangkan
(KBBM) dan ilmu memeluk anak.

Tips dan triknya:
a. Biarkan anak menangis untuk menyalurkan emosinya, lalu kita dekati posisi tubuh kita
harus sejajar dengan anak.
b. Berikan nama emosi yang anak rasakan ketika tantrum.
Nama emosi seperti, marah, kesal, kecewa, sedih, dll.
c. Peluk Anak
Misalnya: anak kita nangis karena mainannya hilang.
Lalu kita bilang ade nangis, ade sedih ya mainannya hilang.
Atau kakak nangis karena mainannya rusak oleh adik.
Kita dekati kakak ingat posisi yg sejajar lalu bilang, kakak marah ya sama adek, kakak sedih
ya mainannya rusak.
Setelah memberi nama emosi, lalu peluk ya bunda.
Biasanya setelah kita beri nama emosi tantrumnya anak malah berhenti nangis, dia paham
ternyata dia sedang marah/sedih/kesal/kecewa.
Kalau anak masih tantrum bisa juga bilang:
Kakak mau mama ke situ atau mama pergi, berikan pilihan untuk kehadiran kita baru masuk
KBBM (Komunikasi Baik Benar dan Menyenangkan), setelah itu pelukan.
Mencegah anak Marah:
Ingin anak-anak tertib, maka kita buat peraturan berupa kesepakatan orang tua dengan
anak.
Terutama hal-hal yang sering mereka lakukan dan membuat kita kesal.
Misal anak kita kalau ada orang minta uang, kita kan malu ya.
Contoh ade kalau ada tamu jangan minta uang ke mama/papa di depan tamu, mama/papa
malu karena kurang sopan.
Kalau mau minta uang, bisikin mama ya.
Oya kalau ade langgar ade dapat hukuman di luar rumah (time out) 10 menit.
Untuk hukuman bisa di luar rumah (time out) atau di dalam rumah (time in) yang penting
tempat hukumannya aman dari benda-benda tajam dan berbahaya.
Time out Balita waktu maksimal 1 menit, kalau sudah 6 tahun bisa 10 menit.
Jika anak sudah bisa menulis, dia tanda tangan di Jurnal kesepakatan.
Jadi anak yang melanggar mendapat punishment (hukuman), dan anak berbuat baik mendapatkan reward (hadiah)
Untuk hadiah tidak selalu benda bisa pujian, di peluk, di cium, di ajak jalan-jalan, dsb.
Di sini kami belajar menguasai diri saat marah seperti yang di katakan Rasulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam.
Kami melakukan Tantangan 20 Hari Tidak Marah, lalu 90 hari, agar menjadi habbit yang
membuat kami sabar, ikhlas, kuat dan dapat menyalurkan emosi marah menjadi hal positif.
Ya Allah mudahkan kami menjadi ibu, istri, anak, kakak, adik, teman yang baik.
Lindungi kami dari kejahatan diri sendiri, orang lain dan gangguan jin. Aamiin.
Sumber:
Don't be Angry Mom, dr. Nurul Afifah, Penerbit Ikon Serambi
Ubah Lelah jadi Lillah, Dwi Suwiknyo, Penerbit Genta Hidayah
Workshop Forgiveness Therapy oleh Bapak Asep Haerul Gani
Workshop Menjadi Orang Tua Sholeh oleh Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhori
Workshop Pendidikan Disiplin Anak oleh Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhori
Seminar Menentukan Tujuan Pengasuhan Anda oleh Ibu Elly Risman, Psi.
Pengalaman Dapat Menguasai Diri Saat Marah Keluarga Manajemen Marah A
Workshop Reframing dan Konsistensi oleh Ibu Okina Fitriani
Workshop Komunikasi Baik Benar dan Menyenangkan oleh Ibu Perwitasari, Psi.
https://firanda.com/1531-al-isti-aadzah-memohon-perlindungan-kepada-allah.html
https://gaya.tempo.co/read/716618/redakan-emosi-dengan-teknik-bernapas
https://youtu.be/OvRG3qTUk5k
https://bundaeuis.wordpress.com/2016/08/01/tips-sabar-menghadapi-ananda/
https://rumahberbagi.com/lakukan-langkah-ini-agar-engkau-tak-lagi-marah-wahai-bunda-489



Moderator
Silakan dibaca dan dipahami dulu materi yang telah dibagikan.
Sebelum saya panggilkan pemateri hari ini, ada baiknya kita baca basmalah dulu agar diskusi hari ini diberikan keberkahan olehNya. 
Bismillahirrahmanirrahim....

Pemateri
Bismillaah 
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh 
Selamat malam teman-teman..
Kita disini akan sharing pengalaman dan pengetahuan tentang manajemen marah.
Saya mewakili grup Man. Marah A, lebih fokus untuk menguasai diri saat marah.
Resume di atas merupakan pengalaman kami sehari-hari. Waktu pertama kali diskusi saya meminta agar teman-teman bercerita pengalaman marah dan pengalaman bisa tidak marah walaupun seumur hidup cuman sekali😊
Buat teman-teman yang masih marah, sebaiknya belajar mengindentifikasi marah kita karena apa?
1. Nafsu amarah karena diri sendiri
2. Innerchild
3. Gangguan jin
Innerchild sudah di bahas pada pertemuan sblumnya dan self healingnya juga ya..
Dari situ kita bisa mulai langkah-langkah mendeteksi marah saat gejala marah terasa.
Insya Allah

Sesi Tanya Jawab
1. Nurina 
Taunya kl gangguan jin itu gimana mba Siti ? Ada perbedaan nya kah?
Jawaban: 
Ada mba..
Jadi kalau terlanjur marah yang tidak di perbolehkan seperti yg ada di resume dan marah kita seperti apa, misal dapat kita tahan atau spontan marah.
Langkah pertama adalah dengan ruqiyah syar'iyyah, bisa kita lakukan sendiri.
Cara ruqyah syar'iyyah mandiri:
1. Niat mau meruqyah minta sama Allah agar di beri kekuatan untuk bisa menguasai diri jika ada gangguan jin
2. Baca surat Alfatihah minimal 5 menit atau membuat air ruqyah yaitu membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dekat air matang bisa di gelas ya karena buat di minum, bisa juga surat Alfatihah akhir ayat di tiupkan ke air lalu minum airnya.
3. Fokus rasakan kondisi tubuh kita, apakah ada reaksi atau tidak.
Jika terasa panas/dingin/sedih/ingin menangis/ada yang berjalan pada aliran darah/sakit/pusing/dll. Maka ada gangguan jin.
Kalau tidak ada reaksi apa-apa tubuh kita normal dan perasaan kita biasa aja, maka marah kita bisa kita identifikasi masuk Innerchild atau karena nafsu amarah diri sendiri.
Saya ada pengalaman kisah nyata ya..
Karena saya praktisi ruqiyah syar'iyyah, pernah ada pasien seorang ibu yang kalau marah anaknya di pukulin, keluar kata-kata kasar. Setelah marah dia ga sadar, ternyata pas di ruqyah reaksi waktu itu kesurupan, memang gangguan jin.
Jin yg masuk biasanya jin kafir, jin ini punya masalah innerchild dengan orang tuanya masuklah dia ke dalam tubuh manusia dan di lampiaskanlah kemarahannya kepada anak ibu tersebut.
Alhamdulillah saya ikut seminar, WS parenting, innerchild menambah pengetahuan saya.
Jin tersebut saya ajak dialog tentang innerchild, memaafkan masa lalunya dan Alhamdulillah   masuk Islam, lalu kluar dari tubuh ibu tsb.

2. Putri Handayani Munaf
Minta di jelasin ulang ttg metoda pukul rangkul mba Siti, mksh
Metode pukul rangkul di pakai saat terlanjur marah yg sampe mukul/nyubit/dll berhubungan dgn kekerasan fisik kepada anak.

Kadang kan ibu kl marah ada yg sampe mukul anaknya, pas anaknya nangis biasanya ibu mnyesal..
Lakukan metodel rangkul anak, menanyakan/mengobati kondisi anak.

5. Khoirun Nisa Azizah Irawati:
Maaf, klo itu terjadi di anak misalnya.. Kita taunya gmn?πŸ™

Jawaban: 
Di cek aja anaknya bu..
Kasih minum air ruqiyah yg ibu buatkan kalau ada reaksi yg saya sebutkan di atas, lanjutkan ruqyah syar'iyyah.

6. Jelsy Kawaii:
Bun...baiknya saat melakukan rukiah mandiri apa perlu ditemani?

Jawaban:
Ga perlu, saat niat minta di beri kekuatan untuk bisa menguasai diri insya Allah kalaupun ada gangguan jin tidak akan kerasukan.

7. Neng Nurul Halimah Bunda AA:
Baperan,mudah tersingung,bagian dari ego bagaimana cara membedakan Ego dengan emosi?

Jawaban:
Emosi menurut KBBI adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.[1] Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.[2] Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.[1] 
Ego salah satu bentuk emosi.
Emosi sendiri terbagi 2 ada positif ada negatif.
Senang, sedih, bahagia, nyaman, tenang bagian dari emosi positif.
Egois, pemarah, baperan bisa masuk emosi negatif.

8. Yeni Nuraeni:
Suami saya kalau marah suka melabeli negatif saya dan itu terus. "tau ilmu islam tapi praktek nya nggak" selalu itu yang keluar. Dan saya sedih. Gmn ya mba menyikapi nya. Suami tahu saya punya innerchild tapi bilangnya orang lain pun banyak yg punya innerchild

Jawaban
Kita harus punya KONSEP DIRI POSITIF.
SAYA ISTRI YANG BAIK.
Insya Allah mba akan bangkit, prasangka positif menjadi do'a kita semoga Allah kabulkan.
Orang lain yg tidak suka atau buat saya jatuh, tidak apa-apa.
Saya Bahagia dengan diri saya, bgitukan yg kita inginkan di kelas Buncek ini.
Jika kita bahagia orang di sekitar kita juga akan tertular bahagia...
Karena emosi itu menular ya😊
Di innerchild kemarin di bahas, maaf sblumnya kalau suami mba masuk tipe orang yg buat orang lain down. Tips2nya udah di kasih oleh bu Shinta, di baca lagi chat yg di atas.

PENUTUP
Alhamdulillah..
Semoga sharing kita membawa manfaat, sebaik-baik manusia adalah manusia yg bermanfaat.
Mulailah dengan KONSEP DIRI yang Baik, insya Allah segala ujian, cobaan bisa kita lalui.
Marah adalah bagian dari emosi.
Kita yg menentukan menjadi emosi positif atau negatif.
Ayo ikut Challenge 20 TIDAK MARAH, 
BERUBAH atau KALAH!
Kalau hari ini bisa tidak marah, bsok marah, maka lusa harus tidak marah kita ambil pelajaran  saat bisa tidak marah.
Saya ktmu cara ini saya jadi tidak marah, Coba lagi, coba lagi!
3K :
- Kuatkan niat
- Komitmen (Konsep Diri Positif)
- Konsisten (Cari sendiri cara yg cocok agar kita bisa menguasai diri saat marah)

4. Inner Child dan Pengasuhan Anak

https://drive.google.com/file/d/1oJU-CF1YwCw5T2_S6pSLNaAiC5O2y4B0/view?usp=drivesdk

Untuk lengkapnya bisa dilihat pada link di atas πŸ‘†

5. Self Healing - Sadar Nafas


Mengenali sensasi tubuh dan sensasi emosi (rasa) dengan sadar nafas.

Oleh : Fachecha, pada Kuliah Telegram Keluarga Manajemen Emosi "Inside Out Family"

Dalam pembahasan mengenai sadar nafas kali ini, saya ingin mengajak teman teman untuk mengenali sensasi tubuh dan rasa (emosi).

Selama ini dalam budaya kita seringkali tidak mengijinkan kita untuk mengekspresikan emosi ataupun rasa kita.

Kita lebih sering diminta untuk bisa menahan segala bentuk rasa maupun sensasi tubuh agar nampak selalu baik baik saja. Hal ini menjadikan kita terlalu ahli dalam menyimpan, mengabaikan bahkan mengelak dari sensasi rasa yg ada.

Pernahkah menjumpai seseorang yang banyak bercerita tentang apa yang dirasakan ke orang lain, sering kali dianggap terlalu mudah berkeluh kesah?

Padahal dengan mengenali, memahami, menyadari dan menerima semua sensasi yang ada adalah sebuah langkah awal penyembuhan diri (self healing).

Bagaimana cara mudah mengenali, memahami menyadari dan menerima semua sensasi yang ada pada diri? 

Caranya adalah dengan melakukan sadar nafas dan mengamati.

Jika kita ingin mengenali emosi kita yang sebenarnya saat ini, lakukan sadar nafas dan amati emosi yang dapat teman2 rasakan dibagian dada.
Teman teman bisa mengenalinya sebagai emosi marahkah, sedihkah, malukah, kecewakah, tenangkah, bahagiakah, atau rasa berlimpah dan lain sebagainya.

Teman teman juga bisa mengenalinya melalui sensasi rasanya ditubuh. Bagaimana emosi bernama marah itu ketika berada dalam dirikita. Bagaimana sensasi degub jantungnya. Bagaimana sensasi aliran darah kita saat marah. Bagaimana rasa denyut nadi yang ada disamping kanan kiri bagian kepala kita.

Mengamatinya dengan detail akan membantu emosi tersebut untuk lepas dari diri kita. Semakin teman teman mengamati dengan jeli, perlahan lahan emosi itu akan surut intensitasnya.

Ketika intensitas emosi menurun, seringkali kita jauh lebih bisa melihat semua permasalahan menjadi lebih jelas, lebih obyektif dan netral.
Karena sesungguhnya semua peristiwa yang terjadi pada dirikita ini adalah netral. Namun dengan melekatkan emosi pada sebuah peristiwa akan menjadikan peristiwa tersebut positif atau negatif. Dan emosi kita seringkali muncul karena asumsi, persepsi atau pengalaman pada sebuah kejadian sebelum sebelumnya.

Setelah kita bisa mengalirkan emosi, kondisi diri menjadi tenang, dan pada saat kondisi tenang inilah seringkali solusi akan datang.

Silakan teman teman praktekkan cara ini untuk mengenali dan mengalirkan emosi atau rasa yang ada.

Begitu juga saat teman teman ingin mengenali sensasi yang ada ditubuh. Ini penting karena otot tubuh kita sebetulnya juga menyimpan memori yang bisa jadi itu positif atau negatif.

Pernahkah menyadari saat beban pekerjaan sedemikian banyak, bahu kita memberikan sinyal berupa rasa kaku atau pegal?

Saat stress mulai melanda, pernahkah ada yang mengamati bahwa asam lambung menjadi naik?

Bagaimana merelease emosi atau memori yang terjebak pada otot tubuh kita?

Sekali lagi lakukan dengan cara sadar nafas dan mengamati seluruh sensasi tubuh yan1g ada.

Caranya, posisi rileks, sadari nafas dan mulailah mengamati seluruh jengkal tubuh kita. Mulai dari kepala, turun ke bahu, lengan tangan, leher, dada dan seterusnya hingga ke ujung jari kaki kita. Saya biasa menyebut kegiatan ini sebagai body scanner.

Bila teman teman menemukan rasa tidak nyaman pada bagian tubuh, berhentilah men-scanner tubuh. Berhentilah pada bagian tubuh yg tidak nyaman tersebut. Amati rasanya amati sensasinya. Apabila perlu teman teman bisa sekaligus mengusap dengan lembut dan mengucapkan maaf kepada bagian tubuh tersebut.

Lakukan hal itu beberapa saat hingga intensitas rasanya menjadi turun.

Saat kita sudah mulai terbiasa dengan kegiatan ini, kita akan menjadi jauh lebih peka dan sayang terhadap diri.

Kalau boleh memberikan contoh, dulu saat saya belum belajar ini semua, ada hal tidak nyaman sedikit pada tubuh sudah memicu saya menjadi uring uringan. Hal hal sepele bisa saja merembet jadi sebuah ledakan emosi yang tidak seharusnya.

Saat saya mulai belajar untuk sadar nafas dan mulai mengenali semua sensasi tubuh yang ada, saya baru paham, bahwa rasa tidak nyaman pada tubuh itu muncul ketika tubuh saya capek dan mengantuk. Yang dibutuhkan adalah istirahat walaupun sesaat. Dan solusi itu akan memyelamatkan saya dari pusaran emosi yang tidak diperlukan.

Ini pentingnya kita mengenali dan memahami sensasi rasa dan emosi pada tubuh kita, agar kita bisa dengan tepat memberikan solusi pada diri.


6. Smart Fotografi for Smartphone

http://bit.ly/FolderFotografiVideografi

Untuk lengkapnya bisa dilihat pada link di atas πŸ‘†


🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Alhamdulillah... Tugas kelas Ulat-Ulat telah kelar. Semoga masih bisa bertahan di kelas Kepompong. Aamiin....


#janganlupabahagia
#jurnalminggu8
#materi8
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar