๐๐Tantangan 10 Hari Kelas Bunda Sayang level 10 ๐๐
๐Membangun Karakter Anak melalui Dongeng ๐
Malam ini anak-anak menuntut untuk diceritakan dongeng tentang ikan paus/hiu, pokoknya tentang ikan. Emak kemudian teringat tentang kisah Nabi Yunus yang ditelan oleh ikan paus. Mulailah emak berkisah,....
Di sebuah negeri Ninawa, hiduplah Nabi Yunus bersama kaumnya yang kaya raya namun ingkar dan tidak bersyukur. Nabi Yunus diutus untuk menyeru penduduk Ninawa agar menyembah
Allah dan meninggalkan berhala. Namun, ajakan Nabi Yunus ditolak
mentah – mentah oleh penduduk Ninawa dan hanya
sedikit beriman kepada Allah.
Melihat keadaan tersebut, Nabi Yunus yang memberitahukan bahwa azab
Allah segera datang kepda mereka. Namun, penduduk Ninawa tidak percaya.
Mereka tidak peduli dengan peringatan Nabi Yunus. Suatu hari, sebelum
azab yang dijanjikan tiba, Nabi Yunus pergi meninggalkan kumnya.
Tidak lama kemudian, tampaklah awan gelap yang bergumpal – gumpal
diselingi petir yang menyambar – nyambar, dan cahaya merah seperti api
yang hendak turun dari langit. Penduduk Ninawa berlarian mencari
perlindungan. Saat itulah mereka ingat Nabi Yunus. Para penduduk pun
berbondong – bondong mencari Nabi Yunus. Mereka beramai – ramai memohon
ampun dan bertobat kepada Allah SWT. Tobat mereka diterima Allah. Awan gelap yang menyelimuti kota itu pun
menghilang perlahan – lahan, sehingga azab tidak jadi diturunkan.
Penduduk Ninawa pun terkejut melihat berhala sembahan mereka hancur
berkeping – keping terkena sambaran petir.
“Benarlah apa yang dikatakan Nabi Yunus. Mulai sekarang, kita akan
menyembah Allah dan mengikuti ajarannya!” seru penduduk Ninawa.
Sementara itu, Nabi Yunus telah tiba di pinggir laut. Nabi Yunus
akhirnya naik ke sebuah kapal. Ia berencana pergi jauh dari negeri
Ninawa karena penduduknya tidak mau menerima dakwahnya. Perjalanan Nabi
Yunus ternyata tidak mudah. Di tengah laut, topan dan gelombang besar
datang menghadang. Kapal pun terombang – ambing dan hampir tenggelam.
Nakhoda kapal langsung mengumpulkan para penumpang. “Biasanya, hal
seperti ini terjadi jika ada seorang pelarian di dalam kapal. Kapal ini
tidak mau membawa orang yang sedang dalam pelarian. Karena itu, kita
akan mengundi siapa yang akan dibuang ke laut!” seru sang nakhoda.
“Tidak usah diundi. Akulah orangnya. Biar aku saja yang terjun
kelaut!” kata Nabi Yunus. “Dari raut wajahmu, aku tidak percaya engkau
seorang pelarian,” ucap nakhoda kapal. “Sudah, diundi saja biar adil!”
seru penumpang yang lain. Setelah diundi sebanyak tiga kali, nama Nabi
Yunus selalu keluar. Itu artinya, Nabi Yunus akan dibuang ke tengah
laut. Melihat hal itu, Nabi Yunus tidak terkejut. Dari semula ia merasa
bahwa dirinyalah yang menyebabkan kapal terombang – ambing.
Tanpa dipaksa, ia pun langsung terjuan kelaut. Tiba – tiba, saat
tubuhnya akan mencapai air, sebuah mulut hewan raksasa menangkap
dirinya. Ya, seekor ikan paus yang sangat besar diutus Allah untuk
menelan Nabi Yunus. Ikan paus itu diperintahkan Allah agar tidak memakan
daging dan meremukkan tulang Nabi Yunus, karena Nabi Allah itu bukan
santapannya. Allah hanya ingin perut ikan paus itu sebagai penjara untuk
Nabi Yunus.
Ikan paus itu lalu membawa Nabi Yunus ke berbagai lautan, hingga
sampai di dasar sebuah lautan. Mengetahui dirinya berada di dalam perut
ikan, Nabi Yunus pun berdoa pada Allah, “Ya Allah, tidak ada tuhan
selain Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang – orang yang zalim!”
Nabi Yunus terus – menerus berdoa, memohon ampun pada Allah SWT, atas
kekhilafannya. Allah SWT pun mendengar doa Nabi Yunus dan berkenan
mengampuninya.
Dengan perintah Allah, paus besar yang menelan Nabi Yunus perlahan –
lahan berenang ke tepi laut dan memuntahkan tubuh Nabi Yunus yang sakit
dan lemas ke daratan. Allah lalu menumbuhkan sebatang pohon dari jenis
labu dan melindunginya dari terik matahari sampai keadaan tubuhnya
membaik.
Setelah sehat kembali, Allah SWT, memerintahkan Nabi Yunus untuk
kembali ke kaumnya di negeri Ninawa yang dulu ditinggalkan. Nabi Yunus
pun berjalan menuju kampung halamannya. Penduduk kota Ninawa menyambut
gembira kembalinya Nabi mereka yang telah lama menghilang.
Emak menceritakan itu dengan bantuan boneka ikan hiu (hehe). Tapi alhamdulillah... Meysya yang lagi tantrum langsung berhenti melihat gerakan bonekan hiu yang emak buat seolah-olah menelan tubuh nabi yunus.
Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Yunus as. adalah :
- Allah Maha Kuasa menimpakan azab/hukuman kepada siapapun manusia.
- Allah Maha pengampun, walaupun dosa sudah setinggi gunung dan sedalam samudra
- Kita harus saling memaafkan jika ada yang berbuat salah kepada kita.
*sumber :
https://dongengpengantartiduranak.wordpress.com/2012/02/06/nabi-yunus-a-s/
Ibu Profesional
Bunda Sayang
Level 10
Tantangan 10 hari
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination