Selasa, 12 Desember 2017

Tantangan hari ke - 8 #10



🎊🎊Tantangan 10 Hari Kelas Bunda Sayang level 10 🎊🎊

🌈Membangun Karakter Anak melalui Dongeng 🌈


Malam ini anak-anak menuntut untuk diceritakan dongeng tentang ikan paus/hiu, pokoknya tentang ikan. Emak kemudian teringat tentang kisah Nabi Yunus yang ditelan oleh ikan paus. Mulailah emak berkisah,....


Di sebuah negeri Ninawa, hiduplah Nabi Yunus bersama kaumnya yang kaya raya namun ingkar dan tidak bersyukur. Nabi Yunus diutus untuk menyeru penduduk Ninawa agar menyembah Allah dan meninggalkan berhala. Namun, ajakan Nabi Yunus ditolak mentah – mentah oleh penduduk Ninawa dan hanya sedikit beriman kepada Allah.

Melihat keadaan tersebut, Nabi Yunus yang memberitahukan bahwa azab Allah segera datang kepda mereka. Namun, penduduk Ninawa tidak percaya. Mereka tidak peduli dengan peringatan Nabi Yunus. Suatu hari, sebelum azab yang dijanjikan tiba, Nabi Yunus pergi meninggalkan kumnya.
Tidak lama kemudian, tampaklah awan gelap yang bergumpal – gumpal diselingi petir yang menyambar – nyambar, dan cahaya merah seperti api yang hendak turun dari langit. Penduduk Ninawa berlarian mencari perlindungan. Saat itulah mereka ingat Nabi Yunus. Para penduduk pun berbondong – bondong mencari Nabi Yunus. Mereka beramai – ramai memohon ampun dan bertobat kepada Allah SWT. Tobat mereka diterima Allah. Awan gelap yang menyelimuti kota itu pun menghilang perlahan – lahan, sehingga azab tidak jadi diturunkan. Penduduk Ninawa pun terkejut melihat berhala sembahan mereka hancur berkeping – keping terkena sambaran petir.
“Benarlah apa yang dikatakan Nabi Yunus. Mulai sekarang, kita akan menyembah Allah dan mengikuti ajarannya!” seru penduduk Ninawa.

Sementara itu, Nabi Yunus telah tiba di pinggir laut. Nabi Yunus akhirnya naik ke sebuah kapal. Ia berencana pergi jauh dari negeri Ninawa karena penduduknya tidak mau menerima dakwahnya. Perjalanan Nabi Yunus ternyata tidak mudah. Di tengah laut, topan dan gelombang besar datang menghadang. Kapal pun terombang – ambing dan hampir tenggelam.
Nakhoda kapal langsung mengumpulkan para penumpang. “Biasanya, hal seperti ini terjadi jika ada seorang pelarian di dalam kapal. Kapal ini tidak mau membawa orang yang sedang dalam pelarian. Karena itu, kita akan mengundi siapa yang akan dibuang ke laut!” seru sang nakhoda.

“Tidak usah diundi. Akulah orangnya. Biar aku saja yang terjun kelaut!” kata Nabi Yunus. “Dari raut wajahmu, aku tidak percaya engkau seorang pelarian,” ucap nakhoda kapal. “Sudah, diundi saja biar adil!” seru penumpang yang lain. Setelah diundi sebanyak tiga kali, nama Nabi Yunus selalu keluar. Itu artinya, Nabi Yunus akan dibuang ke tengah laut. Melihat hal itu, Nabi Yunus tidak terkejut. Dari semula ia merasa bahwa dirinyalah yang menyebabkan kapal terombang – ambing.

Tanpa dipaksa, ia pun langsung terjuan kelaut. Tiba – tiba, saat tubuhnya akan mencapai air, sebuah mulut hewan raksasa menangkap dirinya. Ya, seekor ikan paus yang sangat besar diutus Allah untuk menelan Nabi Yunus. Ikan paus itu diperintahkan Allah agar tidak memakan daging dan meremukkan tulang Nabi Yunus, karena Nabi Allah itu bukan santapannya. Allah hanya ingin perut ikan paus itu sebagai penjara untuk Nabi Yunus.

Ikan paus itu lalu membawa Nabi Yunus ke berbagai lautan, hingga sampai di dasar sebuah lautan. Mengetahui dirinya berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus pun berdoa pada Allah, “Ya Allah, tidak ada tuhan selain Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang – orang yang zalim!”
Nabi Yunus terus – menerus berdoa, memohon ampun pada Allah SWT, atas kekhilafannya. Allah SWT pun mendengar doa Nabi Yunus dan berkenan mengampuninya.

Dengan perintah Allah, paus besar yang menelan Nabi Yunus perlahan – lahan berenang ke tepi laut dan memuntahkan tubuh Nabi Yunus yang sakit dan lemas ke daratan. Allah lalu menumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu dan melindunginya dari terik matahari sampai keadaan tubuhnya membaik.
Setelah sehat kembali, Allah SWT, memerintahkan Nabi Yunus untuk kembali ke kaumnya di negeri Ninawa yang dulu ditinggalkan. Nabi Yunus pun berjalan menuju kampung halamannya. Penduduk kota Ninawa menyambut gembira kembalinya Nabi mereka yang telah lama menghilang.

Emak menceritakan itu dengan bantuan boneka ikan hiu (hehe). Tapi alhamdulillah... Meysya yang lagi tantrum langsung berhenti melihat gerakan bonekan hiu yang emak buat seolah-olah menelan tubuh nabi yunus.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Yunus as. adalah :
- Allah Maha Kuasa menimpakan azab/hukuman kepada siapapun manusia.
- Allah Maha pengampun, walaupun dosa sudah setinggi gunung dan sedalam samudra
- Kita harus saling memaafkan jika ada yang berbuat salah kepada kita.

*sumber : https://dongengpengantartiduranak.wordpress.com/2012/02/06/nabi-yunus-a-s/

Ibu Profesional
Bunda Sayang
Level 10
Tantangan 10 hari


#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Tidak ada komentar:

Posting Komentar